E-Commerce
Manfaat e-commerce bagi masyarakat :
Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara. Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka. Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik. Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan / atau dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan. Kendala E-commerce
Perdagangan melalui internet memang memudahkan customer untuk bertransaksi jual-beli. Namun demikian, e-commerce juga memiliki kelemahan. Dengan metode transaksi elektronik yang tidak mempertemukan pelaku usaha dan konsumen secara langsung dan tidak melihat secara langsung barang yang diinginkan bisa menimbulkan permasalahan yang merugikan konsumen. Berikut beberapa kendala dari e-commerce:
Isu Security Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan Ketidaktepatan waktu pengiriman barang. Faktor keamanan transaksi seperti keamanan metode pembayaran merupakan salah satu hal urgen bagi konsumen. Masalah ini penting sekali diperhatikan karena terbukti mulai bermunculan kasus-kasus dalam e-commerce yang berkaitan dengan keamanan transaksi, mulai dari pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses illegal ke sistem informasi (hacking) perusakan website sampai dengan pencurian data.
STRATEGI E-COMMERCE
Strategi organisasional merupakan formula berbasis global mengenai; 1) upaya perusahaan untuk mencapai misi organisasi, 2) tujuan yang ingin dicapai, 3) rencana dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi e-commerce merupakan formulasi dan eksekusi visi perusahaan baru atau perusahaan yang sudah beroperasi, yang bertujuan untuk melakukan busines secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam busines. Namun, proses pengembangan strategi merupakan hal yang lebih penting. Kekuatan proses perencanaan strategi terletak pada eksekutif korporasi, manager general perusahaan, pemilik usaha kecil, utamanya untuk melakukan penilaian terhadap posisi perusahaan saat ini. Proses perencanaan strategi juga melibatkan para stakeholder utama, meliputi dewan direktor, karyawan dan patner strategis. Pengembangan strategi akan berbeda, bergantung pada tipa strategi, metoda implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan pendekatan yang digunakan. Fase proses perencanaan strategi terdiri atas; pertama, inisiasi strategi. Pada fase inisiasi strategi, perusahaan menyiapkan langkah-langkah inisial yang dibutuhkan, mereview visi dan misi organisasi, menganalisis industrinya, posisi perusahaan dan posisi pesaing, pertimbangan berbagai isu inisiasi, menguji internal perusahaan dan lingkungan perusahaan. Aktivitas yang prinsip meliputi penyetingan misi dan tujuan organisasi, pengujian kekuatan dan kelemahan organisasi, penilaian faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi busines dan pelaksanaan analisis pesaing. Dalam hal ini, aspek yang ditekankan terletak pada pengujian kontribusi potensial internet dan teknologi yang ada terhadap busines. Outcome spesifik pada fase ini yaitu; analisis perusahaan dan proposisi nilai, kompetensi inti, peramalan dan analisis kompetitor atau pesaing.
Kedua, fase fomulasi strategi. Formulasi strategi merupakan kegiatan pengembangan strategi untuk mengeksploitasi peluang dan pengelolaan ancaman dalam suatu lingkungan busines, dari sudut kekuatan dan kelemahan korporasi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini adalah; evaluasi peluang e-commerce yang spesifik, menganalisis biaya-manfaat, melakukan penilaian dan managemen risiko, perolehan daftar projek atau perolehan aplikasi e-commerce yang disetujui, strategi penetapan harga dan sebuah rencana busines yang akan digunakan pada fase implementasi strategi.
Ketiga, implementasi strategi. Implementasi strategi merupakan pengembangan terinci, perencanaan jangka pendek untuk melaksanakan proyek yang disetujui pada formulasi strategi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini adalah; pembentukan tim WEB yang menginisiasi dan mengelola eksekusi rencana, pelibatan patner busines, pembentukan aliansi busines dan korporasi vitual, proses managemen busines, perekayasaan proses busines, pengenalan perubahan dalam organisasi, perencanaan projek, alokasi sumber daya dan managemen projek serta, mengembangkan program managemen perubahan secara efektif. Implementasi strategi memerlukan investasi infrastruktur yang signifikan. Oleh karena itu, cara yang baik untuk memulai kegiatan implementasi strategi adalah dengan melakukan implementasi pada projek pilot, sebelum investasi yang signifikan dilakukan.
Keempat, penilaian strategi. Penilaian strategi merupakan kegiatan evaluasi kemajuan matriks e-commerce secara berkelanjutan, menuju tujuan strategik perusahaan, perolehan tindakan korelasi dan reformulasi strategi (apabila diperlukan). Pada penilaian strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks yang menilai progres strategi.
Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan meliputi; 1) analisis SWOT (suatu metodologi yang mensurvei peluang dan ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan), 2) balanced scorecard (suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang berbeda).
E-Commerce Teknologi
Dengan sebelumnya dalam pikiran, sifat dinamis dari ekonomi baru, dan terutama internet, panggilan bagi para pembuat keputusan untuk mengembangkan kebijakan yang merangsang pertumbuhan dan memajukan kepentingan konsumen. Namun, dalam rangka menciptakan landasan bagi pertumbuhan yang cepat dari e-commerce, perusahaan harus mengadopsi kebijakan teknologi yang efektif e-commerce yang merangkul empat prinsip berikut ini penting:
Perlindungan kekayaan intelektual yang kuat: Inovasi drive teknologi e-commerce, dan kreativitas bermanfaat mendorong inovasi. Dengan demikian, hak cipta yang kuat, paten, dan bentuk lain dari perlindungan kekayaan intelektual adalah kunci untuk menyegarkan ekonomi informasi.
Online kepercayaan: keamanan dan privasi: Tanpa kepercayaan konsumen dalam keselamatan, keamanan, dan privasi informasi di dunia maya, tidak akan ada e-commerce dan tidak ada pertumbuhan. Melindungi informasi dan komunikasi di Internet adalah prasyarat mutlak untuk keberhasilan lanjutan dari Internet dan ekonomi informasi.
Bebas dan terbuka perdagangan internasional: pasar Tertutup dan perlakuan diskriminatif akan menghambat e-bisnis. Internet adalah media global, dan aturan ekonomi informasi harus mencerminkan fakta tersebut. Hanya di pasar, terbuka bebas akan potensi Internet diwujudkan.
Investasi dalam infrastruktur teknologi e-commerce: Mendukung infrastruktur fisik yang diperlukan untuk menyampaikan konten digital (terutama melalui deregulasi telekomunikasi dan upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan digital) sangat penting untuk mendorong pertumbuhan teknologi
Manfaat e-commerce bagi masyarakat :
Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara. Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka. Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik. Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan / atau dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan. Kendala E-commerce
Perdagangan melalui internet memang memudahkan customer untuk bertransaksi jual-beli. Namun demikian, e-commerce juga memiliki kelemahan. Dengan metode transaksi elektronik yang tidak mempertemukan pelaku usaha dan konsumen secara langsung dan tidak melihat secara langsung barang yang diinginkan bisa menimbulkan permasalahan yang merugikan konsumen. Berikut beberapa kendala dari e-commerce:
Isu Security Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan Ketidaktepatan waktu pengiriman barang. Faktor keamanan transaksi seperti keamanan metode pembayaran merupakan salah satu hal urgen bagi konsumen. Masalah ini penting sekali diperhatikan karena terbukti mulai bermunculan kasus-kasus dalam e-commerce yang berkaitan dengan keamanan transaksi, mulai dari pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses illegal ke sistem informasi (hacking) perusakan website sampai dengan pencurian data.
STRATEGI E-COMMERCE
Strategi organisasional merupakan formula berbasis global mengenai; 1) upaya perusahaan untuk mencapai misi organisasi, 2) tujuan yang ingin dicapai, 3) rencana dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi e-commerce merupakan formulasi dan eksekusi visi perusahaan baru atau perusahaan yang sudah beroperasi, yang bertujuan untuk melakukan busines secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam busines. Namun, proses pengembangan strategi merupakan hal yang lebih penting. Kekuatan proses perencanaan strategi terletak pada eksekutif korporasi, manager general perusahaan, pemilik usaha kecil, utamanya untuk melakukan penilaian terhadap posisi perusahaan saat ini. Proses perencanaan strategi juga melibatkan para stakeholder utama, meliputi dewan direktor, karyawan dan patner strategis. Pengembangan strategi akan berbeda, bergantung pada tipa strategi, metoda implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan pendekatan yang digunakan. Fase proses perencanaan strategi terdiri atas; pertama, inisiasi strategi. Pada fase inisiasi strategi, perusahaan menyiapkan langkah-langkah inisial yang dibutuhkan, mereview visi dan misi organisasi, menganalisis industrinya, posisi perusahaan dan posisi pesaing, pertimbangan berbagai isu inisiasi, menguji internal perusahaan dan lingkungan perusahaan. Aktivitas yang prinsip meliputi penyetingan misi dan tujuan organisasi, pengujian kekuatan dan kelemahan organisasi, penilaian faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi busines dan pelaksanaan analisis pesaing. Dalam hal ini, aspek yang ditekankan terletak pada pengujian kontribusi potensial internet dan teknologi yang ada terhadap busines. Outcome spesifik pada fase ini yaitu; analisis perusahaan dan proposisi nilai, kompetensi inti, peramalan dan analisis kompetitor atau pesaing.
Kedua, fase fomulasi strategi. Formulasi strategi merupakan kegiatan pengembangan strategi untuk mengeksploitasi peluang dan pengelolaan ancaman dalam suatu lingkungan busines, dari sudut kekuatan dan kelemahan korporasi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini adalah; evaluasi peluang e-commerce yang spesifik, menganalisis biaya-manfaat, melakukan penilaian dan managemen risiko, perolehan daftar projek atau perolehan aplikasi e-commerce yang disetujui, strategi penetapan harga dan sebuah rencana busines yang akan digunakan pada fase implementasi strategi.
Ketiga, implementasi strategi. Implementasi strategi merupakan pengembangan terinci, perencanaan jangka pendek untuk melaksanakan proyek yang disetujui pada formulasi strategi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini adalah; pembentukan tim WEB yang menginisiasi dan mengelola eksekusi rencana, pelibatan patner busines, pembentukan aliansi busines dan korporasi vitual, proses managemen busines, perekayasaan proses busines, pengenalan perubahan dalam organisasi, perencanaan projek, alokasi sumber daya dan managemen projek serta, mengembangkan program managemen perubahan secara efektif. Implementasi strategi memerlukan investasi infrastruktur yang signifikan. Oleh karena itu, cara yang baik untuk memulai kegiatan implementasi strategi adalah dengan melakukan implementasi pada projek pilot, sebelum investasi yang signifikan dilakukan.
Keempat, penilaian strategi. Penilaian strategi merupakan kegiatan evaluasi kemajuan matriks e-commerce secara berkelanjutan, menuju tujuan strategik perusahaan, perolehan tindakan korelasi dan reformulasi strategi (apabila diperlukan). Pada penilaian strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks yang menilai progres strategi.
Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan meliputi; 1) analisis SWOT (suatu metodologi yang mensurvei peluang dan ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan), 2) balanced scorecard (suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang berbeda).
E-Commerce Teknologi
Dengan sebelumnya dalam pikiran, sifat dinamis dari ekonomi baru, dan terutama internet, panggilan bagi para pembuat keputusan untuk mengembangkan kebijakan yang merangsang pertumbuhan dan memajukan kepentingan konsumen. Namun, dalam rangka menciptakan landasan bagi pertumbuhan yang cepat dari e-commerce, perusahaan harus mengadopsi kebijakan teknologi yang efektif e-commerce yang merangkul empat prinsip berikut ini penting:
Perlindungan kekayaan intelektual yang kuat: Inovasi drive teknologi e-commerce, dan kreativitas bermanfaat mendorong inovasi. Dengan demikian, hak cipta yang kuat, paten, dan bentuk lain dari perlindungan kekayaan intelektual adalah kunci untuk menyegarkan ekonomi informasi.
Online kepercayaan: keamanan dan privasi: Tanpa kepercayaan konsumen dalam keselamatan, keamanan, dan privasi informasi di dunia maya, tidak akan ada e-commerce dan tidak ada pertumbuhan. Melindungi informasi dan komunikasi di Internet adalah prasyarat mutlak untuk keberhasilan lanjutan dari Internet dan ekonomi informasi.
Bebas dan terbuka perdagangan internasional: pasar Tertutup dan perlakuan diskriminatif akan menghambat e-bisnis. Internet adalah media global, dan aturan ekonomi informasi harus mencerminkan fakta tersebut. Hanya di pasar, terbuka bebas akan potensi Internet diwujudkan.
Investasi dalam infrastruktur teknologi e-commerce: Mendukung infrastruktur fisik yang diperlukan untuk menyampaikan konten digital (terutama melalui deregulasi telekomunikasi dan upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan digital) sangat penting untuk mendorong pertumbuhan teknologi
KELEMAHAN DAN KENDALA
E-COMMERCE
Menurut
survey yang dilakukan oleh CommerceNet para pembeli / pembelanja belum menaruh
kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka
cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul.
Pelanggan
e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal
mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli
masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet,
mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana
cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka
di ambil oleh hacker.
Tampaknya
untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses
pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian
di CommerceNet meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi
penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant
mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan
informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search
engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang
karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka
tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor
lebih murah. untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik
di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum
punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka
mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh
online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala
utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier –
hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.
Kunci utama
untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran bahwa
dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan solved,
padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi
operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant
mengatakan, “E-commerce is just like any automation – it amplifies problems
with their operation they already had.”